FILSAFAT


MEMBAHAS FILSAFAT MANUSIA





*Siapa Manusia?

Hewan yang berakal (bisa dikembangkan). Manusia memiliki dua unsur yaitu materi dan non materi.

Apa perbedaan setiap manusia?

Yang disebut manusia ialah saat ia tahu

mubtada’ dan ma’ad الانسان ماهو؟

 

من؟

 

Manusia tidak mempunyai unsur materi, unsur materi hanya untuk akses kea lam bumi. Faslitas untuk menjalani prosesnya, sedangkan akses bukan elemen nya من اين؟

 

Khalifah wujudnya tidak independen, tetap bergantung. Maka dari itu manusia disebut dengan yang bergantung dan manusia yang sesungguhnya menyadari bahwa dia bukan siapa-siapa dan menyadari bahwa “dirinya adalah dia”. Dirinya adalah dia berarti jika dia dikembalikan kepada tuhan maka dirinya tidak ada. Dia yang kecil dan dia yang besar tapi hakikatnya 1 yaitu “dia”. كيف؟ اني فاعل في الارض خليفة

 

Manusia harus mengetahui dia dari mana, karena puncak kesombongan adalah saat manusia tidak sadar dari mana ia berasal. Seluruh keburukan manusia berawal dari tidak menyadariلاي شي جاء؟

 

*Pengertian Filsafat Manusia

Filsafat manusia adalah cabang filsafat khusus yang secara spesifik mempelajari hakekat/esensi manusia. Filsafat adalah metode pemikiran yang membahas tentang sifat dasar dan hakikat kebenaran yang ada di dunia ini. Filsafat manusia adalah bagian filsafat yang membahas apa arti manusia sendiri secara mendetail.

Antropologi filsafat atau yang lebih dikenal dengan filsafat manusia adalah bagian integral dari sistem filsafat, yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. Objek material filsafat manusia dan ilmu-ilmu tentang manusia (misalnya psikologi dan antropologi) adalah gejala manusia. Pada dasarnya ilmu ini bertujuan untuk menyelidiki, menginterpretasi, dan memahami gejala-gejala atau ekspresi-ekspresi manusia.

Filsafat manusia jelasnya adalah filsafat yang mengupas apa arti manusia sendiri, ia mencoba mengucap sebaik mungkin apa sebenarnya makhluk itu yang disebut “manusia”, istilah filusuf manusia atau “antropologi filusuf” (antropos dalam bahasa Yunani berarti manusia) tampak lebih eksok karena apa yang dipelajari dengannya adalah manusia sepenuhnya, roh serta badan jiwa serta daging.

Alasan untuk mempelajari filsafat manusia cukup jelas. Pertama manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan dan kewajiban (sampai batas tertentu) untuk menyelidiki arti yang dalam “dari yang ada” kerap kali dalam usia remaja manusia merasa dalam dirinya sendiriang paling pribadi suatu dorongan yang menurut Sokrates, telah didengarnya di bawah langit Delphi : “Kenalilah dirimu sendiri”.

 

*Esensi Manusia

Para philosof memandang manusia secara universal, pemahaman manusia secara universal yatu :

Ø  Dari kita

Ø  Masa lalu

Ø  Dan masa yang akan datang

Para philosof mencoba memahami manusia tidak dengan pandangan yang parsial, mereka memilki pandangan yang secara universal dengan :

Ø  Manusia yang lintas zaman

Ø  Manusia yang lintas ruang

Ø  Manusia yang lintas waktu

Ada yang di sebut dengan “محيةالانسان” atau esensi manusia, dan apa manusia itu? Dalam logika ada yang disebut dengan qadhiyyah atau proposisi :

·         Qadhiyyah haqiqiyyah, (sifatnya relastis) yang antara maudhu’ dan mahmul nya itu dibangun sesuai realita (bahwa subjek dan objeknya itu satu) realitanya bukan diluar substansinya. Filsafat manusia menggunakan qadhiyyah haqiqiyyah dengan memahami manusia secara universal dan tidak ada labolatorium manusia. Contoh, manusia binatang berakal artinya bahwa dari pernyataan ini tidak melihat masa lalu dan masa sekarang bahkan masa yang akan mendatang.

·         Qadhiyyah harfiyyah, (proposisi dari sifatnya saja). Filsafat manusia tiak menggunakan qadhiyyah harfiyyah karena hanya melihat dari sisi sifatnya saja. Contoh, bunga itu merah, artinya hanya melihat bahwa warna bunga itu merah.

Berbicara tentang manusia, manusia tidak bisa dikenali lewat eksperimen dan tidak bisa diungkap secara eksperimen. Para philosopi seperti Al Farabi, Socrates, plato, aresto, ibn sina dan mula sadra mempunyai atau muncul apa yang harus di ungkap dalam manusia, yaitu bertanya tentang :

o   Siapa tuhan?

o   Tentang alam?

o   Apa itu manusia?

"من عرف نفسه فقد عرف ربه

“ barang siapa ia mengenali dirinya, maka dia mengenali tuhan nya “

“dari tuhan menuju manusia menuju tuhan”

Wahai manusia engkau adalah aku, maka sikapilah dengan pengetahuanku.

Artinya bahwa manusia adalah :

·         Manivestasi tuhan

·         Manusia adalah tuhan yang nyata

·         Manusia adalah bayangan dari tuhan dan tuhan adalah hakikatnya

Ada 2 argumentasi antara sebab-akibat dan akibat-sebab, bahwasannya manusia dari sebab-akibat karena manusia untuk mengenal dirinya yaitu dari tuhan.

Hal – hal yang dibahas dalamm filsafat manusia :

v  Potensi manusia lebih mengenal dirinya

Ketika manusia mengenal dirinya, mengetahui potensinya, maka ia akan tersingkap seluruh potensinya. Semua manusia memiliki potensi yang sama dari tuhan, hanya rasa berbeda dari segi kualitasnya (tingkatannya ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah). Tergantung diri kita sendiri yang mengasahinya. Potensi yang sama yaitu mengaktualisasikan keindahan, kasih sayang maupun marah. (menyamakan tuhan dan manusia secara 100% termasuk hakikatnya). Semua sifat tuhan baik atau buruk itu hanya persepsi manusia. Sifat marah itu sifat tuhan dan hanya diterapkan dalam setan tetapi manusia juga mempunyai sifat marah, dan sifat marah itu harus disesuaikan.

v  Mengenal manusia itu sebagai muqadimah mengenal alam

Semua alam ini ada dalam diri manusia seperti air, daya lisrik, api, mineral dll. Ada jantung manusia, hal terkecil untuk pembentukan manusai ada yang mengatur, ada yang berkuasa, mengenal tuhan. Miniatur alam semesta ada dalam diri manusia (jiwa rasional).

v  Mengenal manusia sebagai pendahulua untuk mengenal pencipta manusia

v  Mengenal manusia dapat menyelesaikan problem-problem manusia

Dimensi atau medan wujud manusia

·         Bersifat ruh

·         Kejiwaan (rawan)

·         Intelektual (pikiran)

·         Akhlak

Muncul beberapa pertanyaan dari filosofi mengenai manusia :

a.       Apa relasi jiwa dan raga?

b.      Apa yang menjadi hakikat manusia?

c.       Apa jiwa manusia itu?

d.      Apa yang lebih dahulu antara jiwa dan raga?

 

*Manusai Sebagai Entitas Rasional

Beberapa devinisi manusia menurut filosof diantaranya:

-          Aflatun / Aristoteles, manusia adalah binatang yang berakal (menjadi entitas manusia) dikala bahagia di definisikan harus ada kebebasan rasional dan tabiatnya.

-          Richard, manusia terbagi menjadi 2 unsur :

                                i.            Akal (rasional)

                              ii.            Jasmani (fisikal)

Kesimpulan rasional manusia bergantung kepada kematangan manusia (usia 30 tahun).

Tingkatan-tingkatan rasional manusia :

Ø  Sahwardi membagi rasional menjadi 5 tingkatan :

-          Li Aruba (yang sifatnya mencari atau pendapatan)

-          Ruba (hewan)

-          Syiasi (akal politis)

-          Alim (akal yang alim)

-          Akal matang (akal merah)

Ø  Farabi membagi rasional manusia menjadi 5 tingkatan :

-          Amma (umum)

-          Bil Quwa (rasio yang bersifat potensial)

-          Mustafad

-          Fi’il (actual)

-          Fa’al (akal yang aktif) kebaikan

# Al Ghazali membagi menjadi 3 sisi potensial manusia dari sisi akal : 

-          Akal umum

-          Akal mutakallima atau teologis, ketuhanan. Cenderung rasa takut dan tunduk

-          Akal falsafah atau akal para filusuf (berfikir rasional dengan argumentasi-argumentasi nya)

# Imanuel Khan (filusuf barat)membagi akal mnejadi 2 bagian :

-          Akal Teorit (nadhori), berbicara tentang apa

-          Akal Praktis (amali), yang harus dilakukan apa

 

Bagaimana para sufi memandang manusia?

§  Manusia awam, Orang-orang yang lebih besar nafsunya. Relasinya terkalah kan dengan egonya.

§  Manusia intelektual, bertopeng kepada rasional yang. Keinginannya berada dibawah akal rasionalnya. Akal cendekiawan bisa mengontrol egonya, untung ruginya ada pada rasional .( suatu kekecewaan orang intelek yaitu tidak belajar sehari itu merasa kecewa. Kesenangannya yaitu membaca dan mendapat Ilmu pengetahuan, hanya menunjukkan adanya hakikat. ( melihat sesuatu dengan daya nalar)

§   Manusia spiritualis ( melihat sesuatu dengan menggunakan hati yang menyingkap hakikat) rasa/menyaksikan. Menyingkap sebab dan akibat ( Menemukan hakikat). Dibangun lewat silogisme ( informasi pengetahuan) .

 

Melihat perbedaan manusia dan hewan sama-sama mempunyai indera. Jika dilihat dari sisi indera, maka manusia sama dengan binatang. Manusia sarana yang tidak lagi terbatas pada wilayah panca indera ( Rasional/akal).

- Indera muttakul ( saya intelektual rasional)  bisa merasapi

Contoh Indera perasaan : Tatkala kambing makan kulit pisang, enak² saja namun manusia bisa mengeluarkan pengetahuan tentang apa yang dirasakan

Muthahari membagi makom-makom manusia :

- Makom 'akal yayasan ( kedudukan manusia lebih tinggi dibanding binatang dan malaikat)

- Makom yayasan ( minum, duduk, menangis dll) maksudnya persis binatang, Orang yang menghukumi hanya dengan lihat, dengan itu manusia binatang) berdasarkan indera.

- Lebih rendah dari binatang (adna minal yayasan) Binatang masih memfungsikan indera dengan baik. Manusia sudah tidak memfungsikan inderanya lebih buruk dan merugikan orang.

 

*Dimensi Etika

-          Relasi manusia dengan alam semesta (tidak merugikan makhluk lain) akhlak kita diaktualisasikan dengan mengindahkan alam.

-          Relasi manusia dengan dirinya (ukhuwah)

-          Relasi manusia dengan manusia (ukhuwah islamiyah)

-          Relasi manusia dengan tuhan

-          Tidak bersifat etika dan juga tidak bertentangan etika

-          Perbuatan manusia yang berlawanan dengan etika berada di اسفل سافلين

 

*Manusia Mesin

Seiring berkembangnya teknologi di era modern pekerjaan dan kreatifitas manusia digantikan oleh mesin.

Perbedaan manusia dengan mesin :

-          Manusia memiliki jiwa dan akal yang dapat merasakan menganalisa, sedangkan mesin hanya program.

-          Deseritus pikiran (kaum materialis), kumpulan partikel materi dalam otak manusia (sel-sel otak)

-          Bukan berarti jiwa nasional atau pikiran adalah hasil dari otak (sel-sel)

-          Pikiran atau akal adalah aktualisasi jiwa (hal yang itu materi)

-          Otak adalah sarana atau wahana untuk menularkan ide-ide intelektual, Jiwalah yang memiliki daya intelektual atau pikiran

-          Manusia memiliki kehendak dan pilihan, sedangkan mesin tidak

Menurut pandangan materialitis tak ada jiwa, yang ada adalah energy atau menggerakkan manusi

-          Mesin tidak mengenal budaya

-          Mesin tidak dapat mengerti dan memahami atau menganalisis benar atau salah. Benar atau salah hanya karena program-program yang dimasukkan pada dirinya, bukan ide yang erasal pada mesin tersebut.

-          Manusia bisa menyempurnakan diluar batas-batasan nya.

 

*Manusia Dari Dimensi Sosial

Dimensi – dimensi Manusia :

-          Sosial

-          Individu

Manusia sebagai makhluk sosial itu bukan syari’at

1)      Apakah malaikat termasuk makhluk sosial?

Bukan, karena malaikat hanya melaksanakan tugas syari’at dari Tuhan. Maka dari itu, malaikat tidak pernah bosan, tidak mengeluh dan tidak merasa iri. Malaikat juga tidak memiliki dimensi sosial

2)      Apakah hewan termasuk dimensi sosial?

Hewan hanya memiliki insting dari dirinya sendiri. Sifat empati dari induknya ituada. Namun, hewan itu tidak termasuk dengan dimensi sosial karena potensi dalam dirinya tidak berkembang (jalan fitrah yangt bersifat taqwin). Manusia juga mempunyai unsur taqwininya namun berkembang dengan intelektual atau ikhtiari manusia

3)      Dimensi sosial manusia

Etnis, pragmatis, sosial dan spiritualis. Maka manusia itu bisa tinggi yaitu karena dimensi sosialnya.

 

 

Islam dan tiga konsep orisinalitas

Ø  Hak dan kepentingan individu lebih diutamakan daripada masyarakat ( Hukum orisinalitas )

Ø  Sistem islam berada pada sistem material dan sistem kapitalis

Ø  Sistem ilahi dan materi memprioritaskan hak-hak individu atas masyarakat, tetapi dalam sistem keagamaan mereka memberikan hak individu untuk berkorban dan memperkuat semangat berkorban dalam dirinya.

Dasar islam dalam memprioritaskan hak-hak individu atas hak-hak materi dan sosial adalah kebangkitan semangat pengorbanan dan pengorbanan diri dan mengutamakan orang lain.

 

*Manusia Sempurna Insan Kamil

Kesempurnaan bersifat relatif.

1)      Menurut mazhab rasionalisme.

Akal adalah segalanya, substansi manusia adalah akalnya, mereka menganggap bahwa manusia sempurna adalah filosof.  Manusia yang berpengetahuan. (اللسان احكمة)

2)      Menurut aliran cinta.

Bahwa manusia sempurna adalah manusia yang memiliki cinta kepada Al Haq. Cinta tidak dipandang oleh rasio bahkan bertentangan dengan rasio. Aliran cinta bersifat vertikal menuju Allah Swt.

3)      Aliran kekuatan

Bahwa manusia sempurna adalah manusia yang mempunyai kekuatan, yaitu contohnya merampas kekuasaan. Bila berupa dominasi, bahwa sempurna itu adalah orang-orang yang menciptakan agama. Namun menurut Karl Marx bahwa manusia sempurna adalah yang menciptakan agama.

4)      Aliran eksistensialisme atau kebebasan

Bahwa manusia sempurna adalah kebebasan dan pengetahuan dan terbebas dari tingkatan-tingkatan kelas-kelas.

 

5)      Aliran kodrat atau Islam

Manusia yang bisa menggabungkan atau menyelaraskan hati dan rasio (memiliki kepekaan hati mendapatkan cinta dan rasio mendapatkan keadilan). Aliran yang mampu mengubah kehidupan, misalnya di siang hari ia bekerja untuk kepentingan sosial dan di malam hari ia menghambat kepada Tuhan. (Ini disebut dengan tasawuf modern)

*Modal Menuju Kesempurnaan

Muthahari berpendapat bahwa:

a)      Manusia mempunyai hujjah batin ya itu akal dan (kebahagiaan manusia) yang akan menciptakan sebuah kesempurnaan di dalam manusia. “Sebaik-baiknya manusia yang diijabah oleh Allah SWT adalah baik dihadapan Allah SWT.”

b)      Para nabi dan rasul yang menuntun kepada para manusia. Nabi Sebagai contoh untuk menjadi manusia yang sempurna perwujutan akal dan hati aktual.

Simbol dari kekuatan rasional, iman adalah manifestasi dari rasional, pengaktual untuk kesempurnaan.

Q.S At-Tin

·         Al Ukhuwah Nadariyah

·         Al Ukhuwah Amalia

 Manusia sempurna adalah manusia yang mempunyai aturan-aturan/ ketentuan Tuhan yang dilaksanakan manusia atau takhif.

1.      Kematangan rasional dan fisik (Baligh)

Q.S An-Naml:78 (kematangan fisik mencerminkan kematangan rasional).

2.      Mempunyai daya akal yang rasional

3.      Adanya pengetahuan akan kewajiban dan hukum-hukum

4.      Al-Khurriyah (adanya kehendak dan kebebasan)

5.      Kemampuan manusia

 

Tugas-tugas manusia yang menjadi Insan Kamil

1.      Dilihat dari  sisi, manusia sebagai Khalifatullah.

Q.S Al- Baqorah إ من جعلى ن في ا لأرض الحلة

 

 في الارض = tidak terbatas pada alam semesta.

2.      Keunikan manusia menjadi ciri khas manusia.

·         Memiliki potensi untuk mengembangkan dirinya atau ilmiahnya mempunyai potensi ilmiah untuk mengembangkan, bahwa dalam mengajarkan dan menjadi guru malaikat.

       ا علم با إقى  والعلم با لعلم و

3.      Manusia memiliki kecenderungan Marifatullah.

·         Memiliki kesadaran pikir dan merasa batin. Argumen-argumen untuk menyingkap akan hal sesuatu. Marifatullah di dalam diri manusia yaitu sebuah Fitrah yang harus dipertajam.

Q.S Rum : 20 “Hadapkanlah wajahmu kepada agama.” (tidak boleh ada keraguan atau kebimbangan)

4.      Penciptaan manusia tak lepas dari alam non materi dan materi. (jasmani dan rohani)

·         Allah SWT menciptakan sesuatu dengan sangat baik dan menciptakan kebaikan.

·         Tatkala manusia memandang manusia fisik Maka manusia mengikuti hawa nafsunya. “Allah  melihat hati manusia” dan hati adalah substansi manusia.

·         Jasmani dan rohani saling menguasai dan saling mempengaruhi.

·         Relasinya:  1. Dominasi fisik lebih kuat dari jiwa.                                                                                                                                                                         2. Dominasi jiwa lebih kuat daripada fisiknya.

·         Jika tabiat manusia itu kuat akan lebih cepat untuk mengakhiri hidupnya (fisik lebih mendominasi jiwanya.)

5.      Menciptakan manusia bukan sporadis.

Tersistem dan terprogram (tabiat manusia). Hidupnya itu tertata rapih (menjadi Insan Kamil). QS. Thaha اجتبة

6.      Manusia memiliki kepribadian yang independen dan bebas.

Kebebasan itu amanat Allah untuk manusia. Q.S An-Nisa : 3, Al-Imran, Al-Ahzab. Dikhususkan dengan ikhtiarnya. Iradah manusia itu untuk menerima bukan menolak.

7.      Manusia memiliki Kehormatan dan kemuliaan

Kemuliaan manusia bersifat dzatiyatunnafs, poros HAM itu melihat Manusia itu, mulia. Q.S Al-Isra : 79 (kemuliaan yang zat)

8.      Manusia dibekali dengan widzanul akhlaki.

Mengetahui baik dan buruk.

·         Filsafat => adanya wujud tiada keburukan

·         Teologi/rasional => adanya baik buruk titik Tapi menurut anda baik buruk wijdani.

9.      Manusia memiliki kecenderungan etika.

Kembali pada kesadaran dirinya. Bahwa kesadaran manusia adalah kesadaran Tuhannya.

 

 

 

10.  Menyingkap histeri yang menyelimuti dirinya.

              Menyingkap hakikat diri (tatkala manusia menuju kematian).

·         Dzalim

·         Bodoh

·         Sombong

·         Kufur

 merobek nilai dari kemanusiaan.

Tahapan-tahapan manusia untuk mencapai kesempurnaan

·         Dari Dirinya menuju Allah.

Mengenal Tuhan dari dirinya نفسكم إلا اللة أحقBisa Lewat Alam Semesta.

Perjalanan manusia bersama Allah Di dalam Allah.

·         Perjalanan manusia bersama Allah manusia di dalam wilayah Allah menyaksikan Allah dalam segala hal.

·         Syafarul Insani Maallah Minallah minal Kholib.

Bersama Allah, dari Allah menuju kepada makhluk.

Sufi pribumi.

·         Perjalanan manusia bersama Allah dari makhluk menuju Al Haq untuk menyelamatkan makhluk, untuk mengenal Al Haq

(Potensi manusia sendiri yang mengembangkannya)

*Manusia Dalam Filsafat Modern

-          Filsfat menandai berakhirnya filsafar skalalitis di barat.

-          Masa modern filsfatat dilandasi dengan rasionalisme dan empirisme

-          Tokoh filsafat modern “John Locke”

-          Moderintas terdapat politik, hukum, ekonomi budaya dan pemikiran (unsur terpenting terbentuknya filsafar modern)

-          Filsafat modern = pemikiran baru dalam membahas manusia memberi paradigm baru

-          Yang terpenting dalam moderintas adalah usaha manusia dalam mencapai hakikat dan menciptakan keyakinan filsafat.


Komentar

Postingan Populer