KAJIAN TAFSIR


Covid - 19 Dalam Prespektif  Kajian Tafsir



Seperti yang kita tahu penyakit yang sedang merajalela saat ini yang disebut dengan covid-19 sangatlah berbahaya untuk manusia maupun hewan. Perkembangan dan penyebaran virus ini sangatlah cepat sehingga banyak korban yang terjangkit virus ini. Tak jarang pula orang yang terjangkit bisa sampai meninggal jika tidak segera di tangani. Dan saat ini di Indonesia sudah banyak orang yang meninggal dikarenakan terkena virus corona. Secara medis, pasien yang terjangkit virus corona, sesuai imunitasnya dapat sembuh sendiri (self limited disease). Namun dapat juga berakibat sakit kronis hingga timbul kematian.

Dalam hubungannya dengan ajaran Islam, pandangan demikian dianggap mengikuti keyakinan kaum Qodariah, bahwa manusia memiliki pilihan-pilihan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Atau dalam pemikiran yang lebih liberal lagi, dianggap mengikuti kaum Mu'tazilah, yang sepenuhnya mengandalkan akal pikiran. Tidak jarang orang mengatakan “ dia mati dikarenakan virus corona”. Jika kita lihat dalam pandangan al-qur’an sudah dijelaskan dalam ayat  yang berbunyi “ Setiap (yang memiliki) nafs akan merasakan mati: kullu nafsin dzaaiqotul mautI (QS. 3:185, QS. 21:25 dan QS. 29:57). Dan dalam rumusan yang lain dinyatakan bahwa: Dan setiap (yang memiliki) nafs tidak akan mati, kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya (QS. 3:145).

Rumusan pada ayat terakhir ini sering menimbulkan salah persepsi. Betul bahwa kematian adalah hak prerogatif Allah terhadap seluruh mahluknya yang ber-nafs. Dalam kaitan itu harus dimengerti bahwa pernyataan kecuali dengan izin Allah itu, bukan pernyataan yang berdiri sendiri, tetapi diikuti dengan keterangan, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.

 


Komentar

Postingan Populer